MAKASSAR, SABDATA.ID — Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Gowa menggelar aksi unjuk rasa akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang dinilai berdampak akan naiknya harga bahan pokok lainnya, Rabu, (7/9/2022).
Jendral Lapangan, Adam Fortuna mengatakan, kita perlu menyuarakan kesengsaraan yang di alami oleh rakyat, bahwa dengan naiknya BBM dapat memicu naiknya bahan-bahan pokok lainnya.
“Hal ini menjadi krusial untuk diperbincangkan sebab BBM menjadi bagian dasar yang mempengaruhi kenaikan bahan harga bahan pokok lain, otomatis dengan naikknya BBM maka segala kebutuhan pokok yg memerlukan mobilisasi pasti akan naik juga,” ucapnya.
Lanjutnya, pemerintah seharusnya menjadi obat penawar luka kemanusiaan, tapi realitasnya pemerintah malah menjadi pelopor dalam memperah luka kemanusiaan.
“Peran pemerintah seharusnya menjaga keseimbangan tatanan tanpa pengisipan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan. Pemerintahan seharusnya menjadi obat penawar bagi luka kemanusian, Tapi realitasnya pemerintah malah menjadi pelopor dalam memperah luka kemanusian dengan diamininya wacana kenaikan BBM,” tegasnya.
Sementara itu, Kordinator Mimbar, Ian Hidayat menyampaikan, kita adalah negara demokrasi, seharusnya pemerintah mendengar dan melihat kesengsaraan yang di alami ketika BBM di naikkan. Sehingga mereka tidak serta merta mengeluarkan regulasi tanpa mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
“Ketakutan terbesar saya ketika negara menjadi feodal. Menghilangkan unsur demokrasi dalam mengambil kebijakan, kami sepakat bahwa kenaikan BBM bukanlah solusi yang tepat. Maka dari itu kami sepakat gerakan seperti ini dapat menjaga nalar kemanusiaan negara,” tutupnya.
Kontributor: Ilham Saputra
Editor: Musakkir
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun