Menurut Kepsek SMKN 5 tersebut, ia menjelaskan bahwa siswa binaannya memiliki potensi kerja sehingga menurutnya tidak sedikit dari siswanya dapat kerja pasca lulus.
Ia pun menerangkan alasan dirinya teken (tanda tangan) MoU ke berbagai perusahaan hingga berjumlah 80 perusahaan, menurutnya agar siswa dapat penawaran langsung kerja bahkan sebelum lulus dari Sekolah Kejuruan yang ia naungi tersebut.
“Kompetensi dan kemampuan kerja yang dimiliki para siswa, maka tidak sedikit para siswa kami langsung mendapatkan penawaran kerja dari perusahaan sebelum tamat,” tutur Rajamuddin dilansir dari laman prokontra.online, Sabtu (30/7).
Sambung ia pun membeberkan telah menjalin kerjasama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dalam rangka penyaluran tenaga kerja siswanya untuk bekerja di Jepang.
Menurutnya, kerjasama Disnaker tersebut bertujuan untuk mendukung program kerja Disnaker yang diketahui mengirim tenaga kerja ke Jepang dengan jumlah tenaga puluhan ribu.
Olehnya itu Rajamuddin mengaku untuk mendukung program tersebut, siswanya dibekali dengan pelajaran bahasa Jepang sehingga mampu berkomunikasi dengan baik di negara Sakura nantinya.
“Pada bulan Juni 2022 lalu, kami telah bekerjasama dengan Disnaker untuk penyaluran alumni sebagai tenaga kerja ke Jepang. Untuk mendukung program ini, mulai tahun ajaran 2022/2023 ini, para siswa telah dibekali dengan persiapan pelajaran Bahasa Jepang, sehingga ke depan setelah siswa tamat, maka bisa langsung diproyeksikan bekerja ke Jepang,” sambung Rajamuddin.
Sementara itu, datang dari tangggapan salah satu orang tua siswa SMKN 5 Makassar sebut saja Husain. Ia menuturkan bahwa alumni sekolah tersebut betul langsung kerja, ia mengambil contoh dari alumni yang kerja di perusahaan terletak di daerah Kalimantan.
“Banyak contoh saya lihat, termasuk anak teman setelah tamat di sekolah ini (SMKN 5 Makassar. Red), langsung kerja di perusahaan yang ada di Kalimantan,” pungkas Husain orang tua siswa.
Penulis: Abdullah
Editor: Amasa
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun