Ketua PW IPNU Sulsel Minta Masukkan Materi Moderasi Beragama Dalam Kurikulum Sekolah

Ketua PW IPNU Sulsel Minta Masukkan Materi Moderasi Beragama Dalam Kurikulum Sekolah 

Makassar, Sabdata – Masih hangat diperbincangkan oleh masyarakat soal insiden miris bom bunuh diri yang terjadi di depan gereja Katedral beberapa waktu yang lalu, Jl. Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (28/3/2021).

Menyikapi kejadian tersebut, Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan (PW IPNU Sulsel), Sulkifli Aziz. Ia menyebut bahwa perbuatan itu adalah tindakan yang biadab.

"Itu suatu perbuatan yang sangat biadab dan tidak bisa di toleransi. Karena tidak ada sama sekali ajaran agama yang menghalalkan perbuatan itu," Terangnya pada sabdata saat dihubungi via WA, Rabu (31/3/2021). 

Lanjut menurutnya bahwa kondisi hari ini para pelajar mudah terdoktrin oleh paham-paham keras dalam beragama melalui media (online). 

"Pelajar sangat mudah untuk didoktrin melalui media karena tidak ada pembelajaran secara langsung sehingga sangat mudah untuk mendoktrin pelajar melalui Media." Sambung Sulkifli.

Pasca kejadian yang diduga aksi terorisme tersebut, Ia pun meminta pada pihak terkait agar kiranya materi moderasi beragama dimasukkan dalam kurikulum sekolah.

"Sebagai pelajar, kami meminta kepada segenap pemegang kekuasaan kiranya kurikulum pembelajaran dapat dimasukkan materi soal moderasi beragama karena melihat kondisi media hari ini,"

Ia menyebut, sebagai warga negara Indonesia kita sama-sama bertanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI.

"Ini menjadi tanggung jawab bersama kita sebagai warga negara indonesia demi keutuhan NKRI untuk menangkal perbuatan radikalisme dan terorisme." pungkasnya.

Ia pun mengaku, siap bekerja sama dengan aparat untuk menangkal segala bentuk doktrin radikalisme dan terorisme kalangan pelajar. 

"Dan (kami) PW IPNU Sulsel siap berkolaborasi dengan Aparat Keamanan Negara untuk menangkal pendoktrinan khusunya di tingkat Pelajar." tutupnya.

Editor: Risna Amir