Orionku muncul di tepian pendar cahaya
Kilapnya menampik kejora
Namanya lestari dalam cempaka
Acap kali kita berbeda dalam aksara
Namun searah bagi semesta
Bukankah itu petanda nyata
Bagi tanaman yang disebut tulipa
Malam itu ku harap desir angin menyapa
Membawa yang tersirat di ujung sana
Maaf terucap sebagai petanda
Akan pilu rasa yang dulu bersamanya
Biar ku terka apa yang tersurat
Seperti ia yang terangnya terletak pada ekuator langit
Terlihat dari seluruh sudut
Dan dikenal sebagai cahaya jagat
Tuturnya beralaskan rasa
Sikapnya sarat akan harsa
Renjana cakrawala di ihwalnya
Dersik angin turut bersamanya
Indurasmi sekata dengan langkahnya
Wataknya seindah perbuatannya
Pijaknya mewakili angkasa
Berseri-seri mentari akhirnya
Baca juga: Puisi, "Gerai Sembagi Arutala" Oleh: Indah Rahmani Yahya
Penulis: Indah Rahmani Yahya
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun