Bila lara menjadi riang
Bila sukar menjadi senang
Lantas untuk apa dikau meragu?
Sajak kesunyian malam mengelilingi kabut
Tabir kepalsuan menutupi mata hati
Kisah pilu tak lagi mengetuk relung kalbu
Ada apa dengan dirimu?
Entah apa yang terjadi
Hingga hanya kenangan buruk yang membekas
Tak ayal kebencian kembali membuncah
Bukankah ini bentuk ketidakadilan?
Janji manis sering terucap
Acap kali semanis madu
Namun menyayat jiwa
Belenggu ini harus dibebaskan
Benarkah keadilan itu nyata?
Lantas apakah kemerdekaan memang nyata wujudnya?
Ah, sudahlah jangan terbelenggu terlalu jauh dalam kubangan rasa
Tak apa jika belum bisa melupa
Mari bersama-sama menuju kesuksesan
Bersama membangun negeri
Menjadi tameng yang kuat bagi diri sendiri
Untuk menuju hal yang lebih baik
Kenangan tak bertepi
Sepertinya halnya kubangan lumpur yang harus ditutup
Namun tak dilupakan
Untuk menjadi evaluasi diri
Bebaskan dirimu dari belenggu hati
Baca juga: Puisi, "Nyanyian Tunas Muda" Oleh: Endah Nur Setyaningsih
Penulis: Endah Nur Setyaningsih
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun