Memandang mereka yang lalu lalang di desa
Singgah bertumpu pada pepohonan tua
Yang menyapa dari ujung kata - kata
Ditepi haluan mawar itu indah
Menyambut dersik angin kala jenuh
Adiwarna terlihat dari kejauhan
Baal sira semenjana berangan
Letah atmanya duduk di sudut rasa
Pengar bertengger di kepalanya
Menanti sejumput lembayung
Yang berganti menjadi lintang
Derai hujan, senja di bukit asa
Tampak akara yang sedang mengayuh sepeda
Memikul lazuardi yang tak kunjung baswara
Sendu, mawar diam menyapa
Sedari lalu, indurasmi jeli melihatnya
Tiba di aksara, namun jauh dari aksa
Renjana termangu memandang nabastala
Nampak terdayuh arunika seketika
Akara tentu datang dengan lenggana
Menoleh ke penjuru galangan
Rautnya nampak surut akan bayang
Sebab ia yakin, mawar itu menawan
Baca juga: Prosa, "Sebab Cinta Sejati Ialah Saling Menjaga" Oleh: Rika Arlianti DM
Penulis: Indah Rahmani Yahya
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun