PUISI, SABDATA.ID – Gawaimu berdenting hening
Beriring birama angin tenang
Angkasa tampak terdayuh
Cakrawala merentang terenyuh
Tuan, kaki ancala terasa ringkih
Tubuhnya berwujud perih
Apa katanya?
Apa pula jawabnya?
Akalnya masif akan perkara kehidupan
Pengap udara yang ia rasakan
Rambang dan gamang ia yakinkan
Sementara kelu yang ia hembuskan
Kala itu senja buta di kaki angkala
Malam raya di puncak ihwalnya
Dini hari di kawah nalarnya
Lalu tentram dari arah yang sama
Baca juga: Puisi, "Menyapa Hati, Merayakan Rindu" oleh: Rifki Yusak
Penulis: Indah Rahmani Yahya
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun