Mahasiswa KKN UINAM 66 Ikut 'Mappadendang' di Kabupaten Wajo

Mahasiswa KKN UINAM 66 Ikut 'Mappadendang' di Kabupaten Wajo

WAJO, SABDATA – Menyambut datangnya musim panen tahun ini, petani di desa Cinnongtabi, Kecamatan Majauleng, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan gelar acara tradisi Mappadendang, Minggu (17/10/21).

Mappadendang atau yang lebih dikenal dengan sebutan pesta pasca panen pada suku bugis merupakan suatu pesta syukur atas keberhasilan dalam menanam padi kepada yang maha kuasa.

Mappadendang sendiri merupakan suatu pesta yang diadakan dengan besar-besaran. Yakni acara penumbukan gabah pada lesung dengan tongkat besar sebagai penumbuknya.

Orang-orang akan berkumpul di suatu tempat (biasanya di tengah sawah) untuk melakukan penumbukan gabah secara besama sekaligus dirangkaikan makan bersama.

Mappadendang sendiri bukan hanya mengenai pesta pasca panen tapi juga memiliki nilai magis tersendiri.

Disebut juga sebagai pensucian gabah yang dalam artian masih terikat dengan batangnya dan terhubung dengan tanah menjadi ase (beras) yang nantinya akan menyatu dengan manusianya.

Baca juga: Hari Ini, Mahasiswa KKN UINAM Ang. 66 Tadokkong Pinrang Adakan Seminar Proker 

Olehnya perlu dilakukan penyucian agar lebih berkah. Kemeriahannya dapat dilihat di desa Cinnongtabi dengan di adakan-nya beberapa perlombaan diantaranya tarik tambang, manjat  pinang dan lain-lain.

Baca juga: Mahasiswa KKN IAIN Pare-pare Agendakan Semarak Kampung Muallaf, Cek Keseruannya 

Sehingga tidak heran, tradisi tersebut mampu menjadi tradisi yang dapat membuat masyarakat setempat sangat menggembirakan dengan diadakannya.

Begitupun dengan Mahasiswa UINAM yang sedang KKN angkatan 66 khususnya wilayah Kecamatan Majauleng ikut serta meriahkan tradisi Mappadendang bersama warga Cinnongtabi.


Kontributor: Musakkir (Mahasiswa PMH UINAM)
Editor: Abdullah

Posting Komentar

0 Komentar