Wacana Pengenaan PPN Sembako dan Sekolah, Ketua IPNU Sulsel: Tidak Tepat Untuk Saat Ini

Wacana Pengenaan PPN Sembako dan Sekolah, Ketua IPNU Sulsel: Tidak Tepat Untuk Saat Ini
MAKASSAR, SABDATA – Menyikapi isu wacana pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembako dan sekolah akhirnya menuai sikap kontra di kalangan masyarakat dan komunitas pelajar.

Termasuk pernyataan sikap dari ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan (PW IPNU Sulse), Sulkifli Azis. Ia menegaskan, adanya wacana PPN untuk sembako dan sekolah adalah wacana yang tidak tepat.

"Adanya (Wacana) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) oleh Pemerintah terhadap Sembako dan Sekolah, saya rasa ini langkah yang tidak tepat untuk saat ini (Pandemi)." Terangnya saat dihubungi Jurnalis Sabdata via telepon, Jum'at malam (11/6).

Menurutnya, saat ini masyarakat masih dalam keadaan Pandemi bahkan keadaan tersebut telah hampir dua tahun Covid-19 dirasakan. Dampaknya tentu bukan hanya berpengaruh pada perekonomian tetapi pendidikan pula.

Olehnya itu, menurut Sulkifli, demikian tidak elok rasanya pemerintah saat ini (Pandemi) 'menambah' beban para petani dan instansi pendidikan dengan adanya PPN ini.

Lanjut, ia pun menerangkan, sejatinya PPN ini bagi masyarakat (para petani) sebaliknya akan membuat kondisi terpuruk. Melihat harga sembako dipasaran tidak menentu (relatif) sehingga kerugian dari penjualan sembako sering dirasakan. 

"PPN sembako, ini justru akan membuat masyarakat semakin terbebani (terkhusus bagi para petani). Ini disebabkan bukan hanya harga sembako yang relatif tidak stabil tetapi saat ini kita masih dalam keadaan Pandemi Covid-19." lanjutnya. 

Sambung lain sisi, Ia pun menjelaskan, seandainya kebijakan tersebut dilaksanakan saat ini maka yakin akan berdampak pada jumlah pengangguran di tengah masyarakat bila PPN ini dikenakan kepada instansi sekolah.

"Jika seandainya kebijakan ini (PPN) terealisasi di sekolah-sekolah maka saya yakin akan berdampak pada jumlah siswa yang berhenti sekolah sehingga akhirnya jumlah pengangguranpun tidak dapat dihindari." Sambungnya.

Posting Komentar

0 Komentar