ORGANISASI, SABDATA.ID – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gowa (IMM Gowa), Sulawesi-Selatan melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Polres Gowa, Selasa (7/11/2023).
Unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai upaya mencari keadilan setelah salah satu siswa SMA di Kabupaten Gowa yang menjadi korban pelecehan seksual dan Pemerkosaan yang dilakukan oleh seorang BANPOL. IMM Gowa mendesak pihak Kapolres Gowa untuk segera mengusut kasus tersebut secara terbuka dan transparan.
"Kasus ini menyisahkan tanda tanya besar kepada kita semua. Kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terjadi didalam mobil patroli serta tempat untuk mengeksekusi korban di toilet dekat pos jatanras polres Gowa. Apakah tim patroli tidak melihat tingkah laku aneh aktor atau melihat keanehan tetapi memilih jalan bungkam tak berdaya melihat tingkah laku si aktor?.
Kejanggalan berikutnya klarifikasi tentang adanya uang tutup mulut. Kasat Reskrim mengatakan Korban kehilangan uang dan polisi memberikan uang ganti rugi atas kehilangan uang korban dan lebihnya merupakan sedekah kepada korban. Seharusnya institusi kepolisian menjadi penyedia rasa aman bagi setiap lapisan masyarakat.
Kami menganggap kejadian kekerasan seksual akibat keteledoran Kapolres Gowa dalam mengorganisir bawahannya. Kami secara organisasional tidak akan mundur dari garis perjuangan sampai kapolres Gowa lengser dari jabatannya. Kami akan mengadakan konsolidasi lanjutan dan kami pastikan Lautan massa akan mengepung polres Gowa," kata Ketua IMM Gowa Adam Fortuna Yusuf Ranterapa.
Sahril dalam hal ini sebagai Kordinator Mimbar menyampaikan, "isu kekerasan seksual kini marak terjadi, belakangan ini kami mendapati bahwa kekerasan seksual ini terjadi dalam pengawasan kepolisian dimana salah satu BANPOL (bantuan polisi) memperkosa siswi yang berusia 17 tahun, celaka nya ini terjadi saat korban masih dalam pengawasan Jatanras Gowa selepas diamankan pada saat korban dengan rekannya dijumpai berboncengan 3 mengendarai motor.
Kami mengutuk tindakan ini sebab sangat mencederai masa depan korban. Kami Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Gowa dengan tegas mengutuk tindakan kekerasan seksual dan pemerkosaan yang terjadi. Dalam hal ini kami menganggap bahwa Kapolres Gowa teledor dalam menjalankan tugas, kami mempertegas jika apa yang menjadi tuntutan kami tidak di indahkan oleh Kapolres Gowa maka kami akan melakukan aksi masa jilid 2 dengan gelombang massa yang banyak," pungkasnya.
Citizen: M. Ian Hidayat
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun