Abadilah dalam Kehidupanku

PUISI, SABDATA.ID – Jalanku jauh dari pandangmu,
Aku hanya menatapmu melalui layar kaca.

Aku merindukanmu,
Saat-saat engkau selalu mengajakku kemanapun.

Aku tumbuh dengan kehebatanmu,
Walau pernah aku menganggap engkau terlalu jahat dalam mendidikku.
Aku yang selalu beranggapan bahwa kau tidak menyayangiku,
Aku yang selalu beranggapan bentakanmu adalah rasa bencimu terhadapku,

Namun ayah, aku telah mengerti.
Aku belajar banyak hal dari caramu membesarkanku.

Aku tumbuh dengan keberanian,
Aku tumbuh kuat,
Itu semua karena didikanmu.

Tapi ayah, aku juga tumbuh dengan rasa sakit dan luka. Namun aku bersyukur karena sampai detik ini aku masih bertahan walaupun separuh jiwa dalam tubuhku sudah membeku dan mati rasa.

Ayah... Ku ucapkan terimakasih sekaligus maaf.
Aku berterimakasih karena engkau masih bersamaku sampai saat ini.
Aku meminta maaf karena pernah salah menilai kasih sayangmu.

Ayah, aku mohon tetaplah sehat. Teruslah mencari keberadaanku yah...
Aku terlalu takut sendirian di dunia yang kejam ini.

Ayah ku harap kehebatanmu tetap abadi dalam kehidupanku, engkau adalah syair terindah yang pernah aku tuliskan setelah ibuku.

Baca juga: Puisi, "Enigma Cinta" Oleh: Muh Azkhary Putra Akbar







Penulis: Salsabila

Posting Komentar

0 Komentar