Awalnya, A beserta keluarga tiba dari pulau Kalimantan menggunakan kapal pada pukul 07:40 Pagi. Kemudian pada saat Fajar balik ada 3 preman yang langsung menghadang Fajar “bertanyaki mau ke mana ini? terus bilang mki mau ke sinjai”. “ahengnya pale ahengnya, sambil bentak bentak” ucap preman tersebut ke Fajar dan keluarganya.
“aheng itu katanya pajak pajak untuk mobil, istilahnya memang preman”.
“terus setelah naikki di mobil, ini preman yg bicara dari tadi na suruh yg dua orang temannya untuk jaga depan sama belakang mobil”
dan meminta nominal yang cukup besar yaitu sebesar Rp.200.000
"cepat mi ibu, 200 200" dengan alasan uang makan. Namun Fajar hanya memberikan uang sebesar Rp100.000 saja. Preman tersebut membawa balok dan besi untuk dipakai menghadang.
Menurut A Makassar merupakan Sejuta Kriminal namun dengan berita yang diunggah A tersebut ke sosial media akhirnya aparat pun bisa turun tangan untuk membantu menangkap preman tersebut sehingga Fajar sekarang banyak disoroti oleh media-media.
“Harus di berantas karena citranya kota makassar yg jelek, selamanya masih ada itu preman yg palak palak di makassar, selamanya itu juga bakal jelek namanya kota Makassar di matanya orang-orang,” tutur Fajar.
Citizen: Rezha S.
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun