OPINI, SABDATA.ID – Berbicara mengenai perempuan, Perempuan merupakan lokomotif bangsa artinya perempuanlah penggerak perubahan bangsa sebab dengan peranan perempuan generasi emas akan dilahirkan, generasi cerdas yang siap berkompetisi dan berkolaborasi dalam pentas percaturan dunia, sebab itu peran perempuan sangat multidimensi.
Peran yang paling penting adalah sebagai ibu, pengurus dan pendidik anak anaknya agar generasi yang dilahirkan dan di didiknya menjadi pemimpin yang cerdas yang dapat melindungi rakyatnya dan itu hanya dapat terjadi jika perempuan yang melahirkannya adalah perempuan yang cerdas.
Kecerdasan yang dimiliki perempuan tentu bukan hanya dinilai dari aspek terjunnya dia dalam dunia politik praktis dan pragmatis hanya sekadar memilih, tentu ini adalah penilaian yang sangat tidak komprehensif sebab peran perempuan lebih dari itu bahkan yang terpenting adalah memperbaiki kecerdasan domestiknya yakni kecerdasan sebagai ibu dan pengurus rumah tangganya karena ditangan perempuanlah akan lahir pemimpin cerdas yang akan menjadi perisai bagi rakyat dan negaranya.
Hanya saja sangat disayangkan peran domestik ini sering diabaikan bahkan dianggap remeh oleh kaum feminis karena tidak menghasilkan pundi-pundi kekayaan.
Karena itu perempuan harus cerdas memahami situasi yang ada bahwa persoalan gender tidak memiliki korelasi langsung terhadap persoalan yang menimpa perempuan, sebab faktanya yang menderita bukan hanya perempuan tetapi lelaki juga.
Perempuan dan laki- laki hanyalah obyek penderita akibat kebijakan yang dilahirkan dari sistem sekuler kapitalis yang orientasi tertingginya berada pada modal maka siapa pun punya modal dia akan dapat eksis dan semakin menonjolkan diri dan kepentingannya sebaliknya yang tidak punya modal maka siap-siap digusur dan dipinggirkan.
Menurut saya, dalam sistem kapitalis sekuler tak ada lagi batas humanisme, sebab batas moralitas dan kemanusian diukur dari manfaat materi yang akan diperoleh.
Karena itu menyalahkan gender terhadap apa yang menimpa perempuan tidak bijaksana karena itu perempuan harus cerdas memilih pemimpin yang akan memperjuangkan hak-hak rakyatnya secara menyeluruh baik dia berstatus laki-laki maupun perempuan sebab permasalahan mendasar yang terjadi adalah permasalahan yang menimpa manusia bukan jenis kelamin.
Rekayasa kultur yang terjadi di masyarakat dan penerapan peraturan perundang-undangan yang masih belum maksimal atau setengah-setengah, masih menjadi kendala sekalipun terlihat massif atas peran perempuan dalam pembangunan.
Pendekatan empowerment menjadi keharusan diterapkan dalam memandang dan menjadikan peran perempuan dalam pembangunan lebih maksimal lagi.
Karena tampa dipungkiri perempuan telah dapat membuktikan secara nyata bahwa dirinya dapat bisa lebih berperan tidak hanya sebagai ibu rumah tangga tetapi juga sebagai pelaksana pendukung perempuan
Penulis: Adelia Nurul Islami
Editor: Tim Redaksi
4 Komentar
Sangat luar biasa pemikiranx dalam meyikapi problem hidup khusux bagi kaum perempuan yg memang terkadang perannya termarginalkan. Sangat setuju dan sependapat bhw diera milenial skrg ini, tdk ada pilihan lain bhw perempuan mesti cerdas dalam berfikir, bertindak dalam mengekspresikan gagasanx didalam menjawab segala tantangan zaman. Safe to women of smart. Semoga sukses dan terus berkarya dlm menuangkan idex. Salam
BalasHapusKepada sang penulis ada salam dari Zuyina adik sepupux...😁😉
BalasHapusKepada nakda penulis lanjutkan karyamu
BalasHapusMasya Allah semoga terus berkarya .....
BalasHapusDan menghasilkan tulisan tulisan yang lebih dahsyat ....
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun