Masih Mencari Arah

PUISI, SABDATA.ID – Di bayang-bayang goresan kata yang menyayat perasaan. Di bayang-bayang peristiwa yang melukai tubuh.

Apakah bisa lupa walau sayatan itu perlahan kering?
Apakah bisa lupa walau luka itu tidak lagi terlihat?
Namun, aku terus merasakan perihnya.
Mengapa kau menciptakan rasa sakit itu begitu dalam? Kau tau, aku terus terjebak dalam kabut kebencian.
Terus ku tanyakan pada diri, bagaimana aku keluar dari kehampaan ini?
Tapi duri seakan-akan tertanam ramai dalam tubuhku.
Bahkan nurani ku saja tidak mampu mengobatinya.
Aku terus haus akan kasih sayang, terus merasa lapar dicintai.
Aku memimpikan arah pulang ke rumah yang benar memelukku, penuh kedamaian dan kenyamanan.
Namun aku masih takut melangkah, aku masih takut akan rumah.
Tidak semua orang mampu ke tempat yang membuatnya mengingat kenangan buruk yang pernah terjadi di tempat itu. Dan aku memilih untuk tidak kembali, aku masih mencari arah

Baca juga: Puisi, "Kefanaan dalam Hidupku" Oleh: Salsabila




Penulis: Salsabila

Posting Komentar

0 Komentar