Aturan yang ditetapkan bahwa jemaah perempuan berada di dalam masjid sedangkan jemaah laki-laki berada di halaman mesjid. Shalat Idul Fitri dimulai pada pukul 07.15 WITA dengan khotib Ustadz M. Samiruddin Pademmui selaku pimpinan jemaah An-Nadzir.
Khotbah yang disampaikan menyangkut ceramah pada umumnya yaitu melepas bulan suci Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan alasan jemaah tersebut melaksanakan hari raya idul fitri hari ini.
"Gerhana matahari hibrid yang terjadi kemarin sekitar pukul 12.15 WITA kemudian menjadi pertanda pergantian bulan puasa dan di tandai dengan masuknya 1 syawal dan diharamkan pula berpuasa full sampai maghrib jadi setengah hari saja," ucap Samiruddin di sela ceramahnya.
Samiruddin juga mengatakan bahwa seorang ulama bernama KH Syamsuri Abdul Madjid menggelar tabligh akbar di Sulawesi Selatan pada tahun 1998. Kedatangannya itu mendapat simpati sehingga banyak pengikutnya (jemaah An-Nadzir).
Yang menarik dari jemaah An-Nadzir tersebut yaitu dari segi pakaiannya dimana mereka memakai pakaian yang dominan warna hitam dan ditandai dengan peci lancip.
Tidak lupa ciri khas yang mereka miliki yaitu bagi laki-laki rambut pirang dan memakai celak sedangkan bagi perempuan menggunakan cadar penutup muka dan jilbab besar.
Baca juga: PCNU Gowa Gelar Safari Ramadan, Perkuat MWC di 18 Kecamatan
"Kita mengikuti ajaran Rasulullah dan yang dia lakukan termasuk memanjangkan rambut dan berwarna pirang," tutur salah satu jemaah sebut saja Andi Baso.
Setelah rangkaian sholat idul fitri selesai, mereka pun kemudian saling berjabat tangan meminta maaf antar satu dengan yang lainnya tapi dengan cara berbaris yang kemudian dipimpin oleh Pimpinan Jemaah An-Nadzir.
Citizen: Hajratul Aswad
Editor: Nanur Saputra
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun