Berkawan Sepi, Merayu Tuhan, Mengingat Saat

Berkawan Sepi

PUISI, SABDATA.ID – Disaat malam menghampiri
Gelapnya tak dapat ditawari
Pada gelapnya malam hari
Itulah saatnya berkawan dengan sepi

Disetiap nyawa pasti rasakan kematian
mati pun adalah sebuah kepastian
Lalu tidak membawa amal kebajikan
Sepi-lah menjadi kawan kegelapan


Merayu Tuhan

Segala pujian hanyalah untukmu
Pencipta langit tanpa tiang
Menciptakan bumi tanpa pondasi

Kemanakah aku memohon ampunan
Selain engkau yang maha pengampun
Entah dimanakah aku berharap kasih
Sedangkan engkau maha pengasih

Disetiap dahi menyentuh hamparan sajadah
Berdoa kepadamu sekiranya diberi akhir baik

Engkaulah sebaik-baik pendengar rintihan
Engkau pula yang maha mengabulkan
Maka kabulkanlah di setiap ijab
Kabulkan ijab hambamu ini yang penuh harap


Mengingat Saat

Disaat senang aku melupakannya
Disaat sengsara aku mengingatnya
Sungguh payahnya diriku dihadapannya
Hanya mengingat disaat membutuhkannya
Aku malu padamu wahai penerang bintang-bintang
Menciptakan segalanya sedemikian indah
Menciptakan diri ini dengan sempurna
Menjamin rezeki disetiap hambanya
Namun hambanya ini seringkali melupakannya
Sungguh ini adalah sebuah kepayahan
Dari hamba pada penciptanya

*Bulukumba, 19 Maret 2021

Baca juga: Puisi, "Larik sebuah Cerita" Oleh: Indah Rahmani Yahya









Penulis: Abdullah

Posting Komentar

0 Komentar