Merdeka Yang Terpasung

PUISI, SABDATA.IDMerdeka kata sederhana berjuta makna
Di sinar rembulan layaknya sinar purnama yang indah
Kerlip bintang bertaburan dalam setiap huruf
Cahaya temaramnya sungguh menggugah selera

Sepertinya aku perlu menggali setiap kata agar memahami mu
Atau bahkan aku perlu mengarungi makna setiap huruf
Mungkin aku juga harus menyelami setiap kalimat
Ataukah aku harus menegukmu dalam kehampaan pengetahuan

Mataku mengerjap kala silau damar menembus kornea ku
Sedikit mengagetkan ku dalam buaian mimpi ku
Aku tersadar seketika ternyata aku terkungkung kelam dalam angan tak bertepi
Ah, sudahlah aku pun tak Sudi mengenang hal itu

Saat Perempuan masih berteriak menuntut keadilan dr patriarkisme yang ada
Saat anak-anak menjerit teriris perih akan kejamnya  perlakuan orang terdekat
Saat rakyat menangis tersedu akan mereka yg kenyang menikmati uang rakyat
Benarkah kita telah merdeka?

Belenggu-belenggu rantai menyiksa diri ini
Kenangan masa lalu menyiksa mimpiku
Tubuh ini menjerit kesakitan
Saat diri ini terus dituntut tanpa henti

Sudah hentikan semuanya
Hentikan kegilaan ini
Hapuskan segala tuntutan
Yang menjebak ku untuk tidak bergerak

Lelah rasa ini
Dengan cacian, hinaan, dan tuntutan
Sebab kami Perempuan
Tak layak mendapatkan Merdeka yang terpasung


Samata, 8 Maret 2023

Baca juga: Puisi, "Sandyakala" Oleh: Ekha Bima





Penulis: Endah Nur Setyaningsih

Posting Komentar

0 Komentar