Revolusi Industri Pancasila

OPINI, SABDATA.ID – Mengutik terkait dengan revolusi industri pancasila, ada apa dengan pancasila kita di hari ini? Apakah sudah benar bentuk penanaman nilai yang ada atau memang masyarakat atau individunya yang belum memahami makna dan esensi yang ada dalam pancasila itu sendiri?

Tentang pancasila, Pancasila ialah sebuah pilar Negara Indonesia yang di cetuskan melalui dinamika-dinamika yang terjadi sehingga Pancasila dijadikan sebuah nilai yang harus kita pahami dan menjadikan pancasila sebagai hal yang ideal untuk Bangsa.

Melihat pancasila dari Revolusi Industri berarti melihat sesuatu hal yang baru dalam memahami pancasila dari segi pembaharuan dunia sehingga orientasi yang berfokus pada cara menghadapi perkembangan industri ternyata banyak menyebabkan tujuan dalam pembentukan revolusi karakter bangsa menjadi berkurang.

Sehingga pada hakekatnya setiap permasalahan yang ada mengajarkan kita bahwa dalam menciptakan masyarakat yang berkarakter tentunya di lahirkan dalam setiap individu yang baik, pembinaan yang baik terlahir dari pemahaman moral dan akhlak setiap individu dalam menegakkan kebenaran yang hakikih sebagai perwujudan penghormatan untuk masyarakat guna memperoleh masyarakat yang santun secara etik dan menciptakan masyarakat yang sadar akan nilai-nilai kemanusiaan.

Namun dalam sisi lain, sebelum manusia memasuki keadaan bernegara terlebih dahulu manusia memasuki keadaan pra bernegara sehingga adanya kondisi naturalis yang melukiskan segala sesuatu yang hadir dalam pandangan kita sehingga menjadi tangkapan alam nyata kehidupan sehingga Thomas Hobbes mengemukakan suatu pandangan “Homo Homini Lupus” yang artinya Manusia ialah serigala untuk manusia lain.

Oleh karenanya lahirlah sebuah kesepakatan bersama bahwa kita menunjuk salah satu di antara kita untuk melahirkan pemimpin yang berperan dan bertanggung jawab untuk mengurus semua individu dan apapun yang dikehendaki olehnya harus tunduk dan patuh kepadanya, dan terkait hal itu kita juga perlu melihat pemimpin yang dapat memberi kan kontrol sistem dalam perjalanan sebuah perubahan zaman agar pancasila di era revolusi industri ini dapat menjadikan sebuah pijakan untuk tetap menjaga  nilai-nilai dari pancasila itu sendiri.

Terkait dalam hal ini beberapa hal sudah menjadi contoh dalam lingkungan bermasyarakat sampai pada setiap individu yang lahir bahwa realitanya kini Pancasila sudah tak lagi menjadi contoh yang di prioritaskan bagi kalangan kaum muda, lantas kenapa bisa menjadi seperti itu? Menurut saya pribadi bahwa perubahan revolusi industri sangatlah baik untuk menyongsong integritas maupun kualitas menjadi seorang pemuda tapi mengapa justru berbanding terbalik dengan apa yang kemudian ada, lantas siapa yang ingin disalahkan?

Baca juga: Opini, "Membangun dan Merawat Harapan Rakyat" oleh: Yusril Ihza Mahendra

Tentang segala yang ada kini kami banyak melihat secara nyata bahwa pada dasarnya apa yang di katakan oleh Thomas Hobbes sangat bisa di benarkan kini manusia menjadi serigala untuk manusia lain sebab hal ini sudah tak di pungkiri lagi keberadaannya bahwa ketika manusia memiliki kekuasaan ia tak pernah lagi memikirkan apa yang kemudian menjadi tanggung jawab untuk memberikan nilai-nilai kemanusiaan terhadap manusia itu sendiri.

Dari apa yang tertuliskan kini sekarang perlu di fikirkan kembali bahwa sesungguhnya apa yang menjadi problem masalah perlu kita ketahui historynya terlebih dahulu agar kecenderungan dalam berfikir tidak mengganggu setiap proses langkah menuju pemahaman yang lebih baik.

Bahwa sesungguhnya tanggung jawab sosial sebagai pengalaman dari pada nilai-nilai pancasila akan dapat memacu masyarakat untuk terlibat aktif dan saling bahu membahu serta bergerak bersama dalam menopang bangsa dan negara, sehingga salah satu butir dari sila kelima adalah melaksanakan gotong royong demi mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap kekeluargaan.





Penulis: Yusril Ihza Mahendra
Editor: Amasa

Posting Komentar

0 Komentar