Menyapa Hati, Merayakan Rindu

PUISI, SABDATA.ID – Wahai hati yang sedang menunggu. Semoga sabar selalu menyertaimu. Semoga rasa cemas kian berlalu dan semoga dirimu masih tetap merindu.

Dalam deraan masa ini perlu dihayati. Bahwa rindu kian menjadi dikala ia sudah pergi. Perpisahan kembali berulang yang menyisakan kerinduan.

Hingga dirimu dan dirinya merasakan pahitnya pisah. Yang membuat hati kian resah dan tentu gejolak temu semakin tak mengarah.

Yang mana membuat dirimu dan dirinya gelisah akan rindu yang membuncah. Namun, Tetaplah bersabar, sabab pasti ada ruang waktu untukmu dan dirinya bersatu, yakni dalam rangka merayakan pemecahan celengan rindu. Oleh karenanya, sabarlah, tunggu dia dan teruslah berdoa untuknya.

Walaupun, terkadang mata iri dengan hati, karena kau ada di hatiku namun tidak nampak dimataku, pun demikian sebab jarak dan waktu masih saja menyeka antara diriku dan dirimu. Hingga datanglah rindu yang menjelma sebagai pembisik agar diriku selalu ingat kepadamu.

Terkadang pula, kita sibuk mencintai, hingga lupa memantaskan diri untuk jadi pribadi yang pantas di cintai, pun demikian sebab waktu kau habiskan sia-sia, tak menata hati dan tak saling memperbaiki

Terkadang pula, rindumu kau arahkan ke dalam lumbung kenistaan. Tak kau arahkan ke dalam kebaikan malahan kau jerumuskan kedalam api kesengsaraan.

Itulah mengapa, terkadang rindumu kacau berantakan. Cinta yang kau tanak rapat-rapat menjadi santapan nafsu yang kau gembalakan.

Baca juga: Puisi, "Doa Untukmu Desa Tugondeng" oleh: Andi Gilang Ramadhan Mahrus

Hingga aku berusaha dengan doa yang selalu ku panjatkan setiap malamnya.
Karena aku yakin, dengan doaku, aku haturkan secara tidak langsung rinduku tersampaikan kepadamu.

Karena setiap doa yang aku lafalkan akan menuju ke langit, membuka pintu-pintu langit dan secara tidak langsung aku memberitahu penduduk langit bahwa aku merindukan mu.

Hingga alam sekitar menyampaikan padamu dengan naluri kerinduan

Barangkali, inilah yang membuat rinduku kelak akan bersua. Menjadikan rinduku terabadikan dalam doa dan rinduku akan menjadi prasasti yang indah dalam sekujur doaku untukmu. 

Baca juga: Puisi, "Guruh Senja Raya" oleh: Indah Rahmani Yahya

Sebab, aku percaya keajaiban dalam doa nyata adanya
Apalagi cinta dalam doa dan rindu dalam doa, pastinya ia akan terabadikan selamanya

Jika tidak, setidaknya rinduku padamu pernah menggetarkan langit dalam seperpihan doaku pada sepertiga malam

Barangtentu juga dengan doa rinduku kian kuat dalam mengingatmu hingga aku selalu terpikat olehmu dalam hembusan nafas rinduku.

Dengan doa juga, aku merayu Tuhan
Agar diriku dan dirimu segera dipertemukan
Hingga kutanak rapat-rapat rinduku agar ia lebih jinak dan mengindahkan bila temu diperizinkan.




Penulis: Rifki Yusak
Editor: Tim Redaksi

Posting Komentar

0 Komentar