Dari berbagai fakta memuakkan. Kemaksiatan bergulir di akhir zaman.
Penjajahan fisik memang sudah berakhir. Namun benarkah saat ini kita telah merdeka?
Bukankah kita sedang terkepung, disuntikkan virus pemikiran tanpa sadar. Berbagai macam telah masuk dalam diri. Bahkan mungkin telah tumbuh berbuah tiada henti.
Terbungkus indah memang. Sekali memandang terbawa jua kita dengannya. Kecuali ada iman yang tumbuh mewangi di dalam jiwa.
Virus itu dijajakan sedemikian hebatnya oleh para pengusungnya. Merusak pemikiran dan peradaban. Namun manusia bangga terjangkiti virus-virus itu. Baginya itu sangat menakjubkan.
Bukankah mengagumkan kehidupan para pembawa virus itu?! Kegemilangan kota, ilmu dan teknologi berkembang pesat disana. Benarkah demikian? atau kekaguman itu justru salah satu wujud nyata virus itu telah tumbuh?
Dengan dalih kebebasan, kemungkaran pun dibenarkan. Asal "baik" dan tidak merugikan siapapun.
Standar ganda yang menjadi tabiatnya membuat manusia menggila. Meneriakkan kebaikan ala mereka. di satu sisi mencampakkan kebaikan dari Sang Maha Pencipta.
Tidakkah kita mau meluangkan sedikit saja waktu untuk merenung. Memikirkan kehidupan ini. Dari mana kita, untuk apa kita, mau kemana kita?
Apakah pantas kita mengatur diri dan kehidupan dengan aturan buatan sesama manusia?
Baca juga: Opini, "Ideologi Dunia dan Pancasila" oleh: Israeni
Apakah kita lupa? Kita ini lemah, serba kurang dan terbatas! Mengapa masih nekat membusungkan dada bahwa kita pantas?!
Mungkin masih bisa menebarkan tipu daya tatkala masih di dunia.
Namun di Yaumul akhir kelak, tiada lagi masa untuk mengelak. (*)
Penulis: Nurhidayah Gani
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun