SURABAYA, SABDATA.ID — LPBI PCNU Ponorogo kembali menunjukkan keseriusannya dalam menanggulangi potensi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu khususnya di daerah Ponorogo. Ini dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam rapat koordinasi (RAKOR) LPBINU Se-Jatim yang diselenggarakan oleh LPBI PWNU Jawa Timur bertempat di kantor PWNU Jawa Timur, Surabaya, pada Minggu kemarin (21/8).
Hal ini mengacu pada posisi geografis yang berada di ring off fire (Cincin Api), sehingga memiliki potensi ancaman bencana yang besar.
“Kita semua harus sadar bahwa daerah yang kita tempati ini posisi geografisnya berada di ring off fire atau cincin api, sehingga potensi bencana akan terjadi sangat besar sekali. Warga NU di Ponorogo memiliki jumlah yang besar, maka LPBI NU harus bisa memberikan edukasi kesadaran perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana di masyarakat,” ungkapnya Ketua LPBI PCNU Ponorogo, Novi Tri Hartanto.
Senada apa yang disampaikan Novi, Ketua LPBI PBNU, TB Ace Hasan Syadzili menuturkan, Pihaknya akan melakukan progam pengutan organisasi dan peningakatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) relawan NU di masing- masing tingkatan menjadi lebih profesional.
"Sosialisasi kesadaran potensi bencana harus digencarkan melalui instrumen baik media sosial, Khutbah jum'at, kurikulum pelajaran sekolah hingga ngaji pesantren" tutur Hasan Syadzili sekaligus Wakil ketua komisi VIII DPR RI di depan para peserta RAKOR.
Sementara itu, Ketua LPBI NU Jatim, Syaiful Amin, menambahkan bahwa Rakor Rewalan dilaksanakan menyongsong NU Award Jawa Timur serta sosialisasi progam terbaru.
"Kami berharap pada LPBI PBNU ada kolaborasi dan sinergi antar lembaga mulai dari pusat, wilayah dan cabang serta adanya penguatan kapasitas dalam penanganan penanggulangan bencana," tutupnya Amin.
Kontributor: Sholike
Editor: Musakkir
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun