Menurut keterangan, pemasangan Passapu dan Sarung khas buatan Adat Kajang tersebut kepada ketua Tanfidziyah PCNU Bulukumba merupakan simbol restu dari pengurus MWCI Ammatoa Kajang.
Rais Syuriah MWCI NU kawasan Adat Ammatoa Kajang, Abdul Samad DL menegaskan bahwa pemasangan dua pakaian khas Kajang tersebut ialah bentuk simbol restu dari MWCI NU Ammatoa.
"Kedatangan mereka (MWCI NU Masyarakat Adat Ammatoa) melalui Restu Ammatoa, dan Passapu serta sarung yang dipakaikan di Rakit/pembuatannya saat memasuki bulan Muharram tanggal 1-10 (tahun) 1444 H. sarung dan Passapu ini juga dibuat melalui upacara ritual adat Kajang," tegas Abdul Samad, Sabtu (13/8).
Baca juga: PCNU Bulukumba Peringati Harlah NU ke-99 Tahun, Begini Sambutan Puang Makka
Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Bulukumba memberikan tanggapannya, kegiatan pemasangan tersebut merupakan bentuk ajaran Islam yang menekankan pada ajang silaturahmi secara lahir dan batin.
"Kegiatan ini hakikatnya mengandung inti Ajaran Islam yaitu silaturahmi lahir Bathin, kesamaan cita-cita, perjuangan dan cara pandang yang memiliki kesamaan untuk bangsa, ummat khususnya yang mendiami NKRI. Simbol hubungan ini diwujudkan dalam bentuk penyematan Passapu (kepada) Ketua Tanfidziyah PCNU (Bulukumba) sebagai Ormas (Organisasi Masyarakat) yang yang bisa diterima baik oleh masyarakat hukum adat Ammatoa Kajang," tanggap KH. Hakim Bohari (13/8).
Penulis: Abdullah
Editor: Amasa
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun