Tips Menulis Opini ala Sabdata

Tips Menulis Opini ala Sabdata
SABDATA.ID – Hal pertama, utama dan yang paling penting didalam menulis sebuah gagasan (opini) ialah meyakini bahwa menulis itu mudah. 

Tanpa meyakini hal tersebut di atas maka akan sangat sulit untuk memulai sebuah karya tulis opini. 

Menulis, sejatinya adalah kegiatan yang mudah dilakukan oleh siapa saja yang ingin menulis. Menulis tidak hanya dilakukan oleh orang tertentu namun semuanya dapat melakukan kegiatan yang satu ini.

Hal tersebut selaras dengan apa yang dikatakan oleh Eko Kurniawan (penulis) dalam sebuah artikel tulisannya yang diterbitkan pada laman library(dot)umy(dot)ad(dot)id:

“Menulis adalah proses merekam, mengembangkan, dan memasyarakatkan informasi dan pengetahuan. Maka membaca dan menulis merupakan kegiatan literasi informasi dalam arti luas.”


Ia menjelaskan bahwa menulis itu sebuah proses menyimpan, mengola dan menyebarkan ide gagasan dan ilmu pengetahuan kepada khalayak umum.

Olehnya demikian, hasil menulis itu sesungguhnya untuk dibaca banyak orang agar ide gagasan dalam tulisan tersebut dapat dirasakan oleh banyak orang pula.

“Menulis merupakan dunia terbuka yang boleh dimasuki (oleh) siapapun. Menulis bukan monopoli para intelektual. Profesi dan pekerja bidang apapun tidak ada larangan untuk menulis. Mereka yang kepingin menulis tidak harus mendaftarkan diri sebagai anggota penulis.”

Pada dasar ia mengatakan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan yang boleh siapa saja melakukannya.

Menulis sejatinya bukan pula kegiatan yang hanya dikuasai penuh oleh kaum intelektual namun apapun bidang yang seseorang keluti maka ia berhak untuk menulis.
Seseorang yang hendak menulis tidak perlu terlebih dahulu tercatat sebagai anggota penulis. Ketika ada keinginan menulis maka menulislah.

“Membaca tanpa menulis ibarat orang pincang (ketika) berjalan. Menulis tanpa membaca ibarat orang buta (saat) berjalan. 

Apalagi tidak membaca dan tidak menulis, maka dapat diibaratkan seperti orang pincang dan buta yang berjalan.”

Menurutnya, orang yang membaca lalu tidak menulis maka seperti orang pincang dalam berjalan. Begitupun sebaliknya orang menulis kemudian tidak membaca maka sama seperti orang yang buta.

Jadi, intinya membaca dan menulis adalah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika dipisahkan maka terjadi ‘kepincangan’ didalamnya.

Pada akhirnya kegiatan menulis termasuk menulis opini adalah perbuatan yang sejatinya mudah.

Hanya ada tiga hal yang perlu ada di setiap penulis pemula ketika hendak menulis (opini). Beberapa diantaranya menurut sumber yang ada, berikut uraiannya:

1. Kemauan.

Hal utama yang wajib ada ketika para penulis pemula hendak menulis ialah kemauan (tekad). Tentu jika tidak ada kemauan maka tidak mungkin seseorang memulai dirinya untuk menulis.

Olehnya itu, disini para penulis pemula hendaknya memperkuat kemauan, jangan setengah-tengah untuk menulis. Tekadkan kemauan untuk menuntaskan satu tulisan opini dengan utuh.

2. Kemampuan motivasi diri (cara motivasi diri)

Setelah memunculkan kemauan maka hal selanjutnya yang perlu ada ialah memotivasi diri sendiri agar tetap konsisten dalam menulis. Menulis memang kadang membuat stagnan.

Ketika ide gagasan yang ada dipikiran tiba-tiba terhenti maka saat itu kadang para penulis pemula berhenti pula untuk menulis dan enggan melanjutkan kembali tulisan tersebut hingga tuntas sehingga tulisan tidak jadi-jadi atau tulisan yang terbengkalai.

... (Untuk lebih lanjut, silakan dipinang bukunya) 







*Note: dikutip dari buku, "Strategi Menulis Opini" karya Abdullah

Posting Komentar

0 Komentar