Tips Menulis Opini ala Sabdata Part 3

Tips Menulis Opini ala Sabdata Part 3
SABDATA.ID – Uraikan gagasan opini dalam tulisanmu dengan gaya bahasa sendiri. Biasanya seorang penulis pemula merasa enggan menulis sebab kemampuan bahasanya kurang bagus.

Mengapa demikian kurang bagus? Hal itu disebabkan karena biasanya penulis memaksakan diri untuk menggunakan gaya bahasa orang lain sehingga akhirnya merasa bahwa gaya bahasanya kurang baik.

Hal tersebut yang penulis pemula harus hindari.  

4. Kurang termotivasi karena berbagai sebab.

Seringkali para penulis pemula terkendala karena kurangnya motivasi dalam menulis. Dalam hal ini, penulis dapat mengakali dengan melakukan berbagai cara.

Misal, mencari tempat yang nyaman, memutar video motivasi dari penulis andal dan lain-lain yang mampu mendatangkan motivasi menulis kepada penulis pemula.

Sebagai bahan solusi, disini penulis pemula diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan agar dalam menulis tidak terkesan stagnan karena kurangnya motivasi yang didapatkan.

5. Malas, tidak ada keinginan untuk maju.

Kendala selanjutnya sekaligus terakhir ialah adanya rasa malas bagi para penulis pemula. Malas adalah keadaan seseorang yang tidak ingin bekerja dalam arti tidak ingin menulis.

Malas disisi lain, diartikan sebagai hal yang membuat seseorang tidak bernafsu untuk mengerjakan sesuatu.

Malas dalam hal ini ialah enggan membuat tulisan dan akhirnya tidak ada kemajuan yang dapat diraih dalam menulis.

Demikianlah enam hal yang seringkali menjadi kendala bagi para penulis pemula dalam menguraikan atau menuliskan opininya.

Agar penulis pemula ingin mudah dalam menulis opininya maka hindarilah kendala-kendala yang sebelumnya telah diuraikan di atas.


Sempat telah disinggung sebelumnya bahwa salah satu hal yang menjadi kendala seorang penulis pemula dalam menulis opini ialah kurang motivasi yang didapatkan

Sebagai bentuk solusinya, kali ini diuraikan agar bagaimana kemudian penulis pemula tidak kekurangan motivasi lagi.

Mari kita simak tiga hal yang perlu selalu di ingat agar penulis pemula tetap termotivasi dalam menulis opini. Berikut paparannya berdasarkan sumber yang ada:

1. Menulis bukanlah masalah bakat.

Yakinkan pada diri calon penulis bahwa persoalan menulis bukan masalah bakat yang tidak semua orang dapat. Namun menulis adalah persoalan skill (keterampilan) yang semua orang bisa dapatkan dengan mempelajarinya.

Berbeda dengan bakat, yang dimana bakat itu muncul karena faktor keturunan ibu atau bapak. Menulis adalah keterampilan yang dapat dipelajari bukan bakat yang tidak dapat dipelajari.

2. Apalagi Cuma banyak omongan.

Bagaimana mungkin kita bisa mengatakan diri berbakat menulis, sementara belum pernah ada tulisan pun kita hasilkan. Tanamkan pada diri penulis pemula bahwa kita bisa menghasilkan karya tulis, bukan hanya sekadar banyak wacana.

Buktikan pada mereka yang mengatakanmu, “kamu tuh anggota dari komunitas literasi, masa banyak omongan lalu tidak ada karya, kan payah.”, balaslah perkataan tersebut dengan membuktikan banyak karya tulis yang kamu hasilkan.


3. Ide brillian.

Tancapkan pada pribadi bahwa tema atau ide opini yang menarik tidak akan membuat kita dicap berbakat menulis tanpa menuliskannya.
Sebagus apapun ide gagasan seseorang lalu ia tidak menuliskannya maka ide gagasannya tersebut akan mudah sirna (hilang) dan tidak akan dikenang sejarah. 


 

Pada dasarnya menulis adalah jalan menjadi sejarah. Menulis dan jadilah sejarah.
Demikianlah sedikit beberapa motivasi dalam menulis opini bagi para penulis pemula. Sejatinya motivasi menulis bisa saja didapatkan dengan berbagai hal.

Bukan hanya yang disebutkan di atas namun lebih daripada itu masing-masing penulis punya cara tersendiri agar membuat dirinya termotivasi dalam menulis. Carilah motivasimu itu dan teruslah menulis.

... (Bersambung) 







Penulis: Abdullah 
Note: dikutip dari buku Strategi Menulis Opini

Posting Komentar

0 Komentar