Dosen Syariah UIN Alauddin Miris Lihat Mahasiswa Bawa Konsumsi Ujian: Tradisi Tidak Ilmiah

Dosen Syariah UIN Alauddin Miris Lihat Mahasiswa Bawa Konsumsi Ujian: Tradisi Tidak Ilmiah
GOWA, SABDATA – Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Fatmawati Hilal merasa miris melihat tradisi mahasiswa yang membawa konsumsi saat jelang ujian akhir, UIN Alauddin Makassar, Kel. Samata, kab. Gowa, Senin (21/3/2022).

Hal tersebut disampaikan pada kolom story WA pribadinya.
"Ya Raabbb.. Kenapa KONSUMSI jelang Ujian (proposal, hasil & munaqasyah) kembali marak di fakultasku kowdong? Bukankah kalian mahasiswa sering mengeluhkan pembayaran UKT?" Tulisnya di kolom story WA yang dipost pada pukul 10.06, (21/3). 
Sambung, Ia menjelaskan terkait dalih mahasiswa yang melakukan kebiasaan tersebut. Ia pun menyebut, kebiasaan demikian adalah tradisi yang tidak ilmiah. 

"Bukankah kalian sering protes mahalnya biaya pendidikan? Lalu kenapa mau melakukan dgn DALIH ucapan terima kasih? TRADISI yang TIDAK ILMIAH ini HARUS kalian HAPUSkan." sambungnya. 

Dosen jurusan Ilmu Falak tersebut pun menegaskan pada mahasiswa agar tradisi tidak ilmiah yang demikian harus dihapuskan. 

Lanjut, ia menjelaskan, dosen hanya melakukan tugasnya untuk menguji dan tidak mewajibkan bagi mahasiswa untuk disuguhkan konsumsi saat ujian berlangsung. Apalagi tegasnya, mahasiswa telah membayar dosennya. 
"Kami dosen SUDAH kalian BAYAR dengan LP ketika facelock, diBAYAR dengan E-LKD setelah melaksanakan tugas dik. Kalian JANGAN MENGIRA kami bangga dengan kebiasaan (tradisi) burukmu ini?" lanjutnya. 

Ia pun mengajak mahasiswa agar segera berhenti melakukan kebiasaan tersebut sebab menurutnya hal demikian tidak elok (bagus). 

Dosen sekaligus pembina UKM Pramuka UINAM juga mempertanyakan bahwa kalau bukan Mahasiswa yang menghentikan kebiasaan tersebut, entah siapa lagi. 

"... BERHENTILAH dik, sebelum kembali menjadi tradisi yg tdk elok. Kalau BUKAN SEKARANG kalian memulai, sampai kapan? Kalo BUKAN KAMU yang melakukannya, nunggu siapa?" tuturnya. 

Tutupnya, ia juga mengajak untuk membuat kebiasaan ilmiah di kampus peradaban (UIN Alauddin Makassar) agar nantinya kelak jadi pribadi yang tidak mudah menerima (membiasakan) gratifikasi.

"Buatlah tradisi akademik yang ilmiah, agar kelak kalian tidak membiasakan GRATIFIKASI dalam bentuk apapun (emot tangis)." tutupnya. 






Penulis: Abdullah (Mahasiswa Ilmu Hukum UIN Alauddin Makassar/Penulis buku strategi menulis opini dan catatan mahasiswa hukum)

Posting Komentar

0 Komentar