Opini, "Hubungan Ekonomi Skolastik dan Agama" Oleh: Annisa Abdullah

Opini, "Hubungan Ekonomi Skolastik dan Agama" Oleh: Annisa Abdullah
Sebelum saya simpulkan maksud hubungan antara agama dan ekonomi, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa maksud dari hubungan agama dan juga ekonomi. 
Secara umum, agama diartikan sebagai persepsi dan keyakinan manusia terkait dengan eksistensinnya, alam semesta, dan peran tuhan terhadap alam semesta dan juga dalam kehidupan manusia

Sehingga daripada itu hal tersebut membawa kepada pola pikir kita bahwa agama yang menentukan perilaku maupun tujuan bagi kehidupan manusia, ritualitas namun agama merupakan serangkaian, keyakinan, peraturan, serta tuntutan moral bagi setiap aspek kehidupan manusia, termasuk ketika manusia berinteraksi dengan sesama manusia atau dengan alam.
Olehnya itu agama dapat di satukan dengan ilmu ekonomi. Hubungan agama dengan pengembangan ekonomi dapat di jadikan kajian dalam upaya mencoba memahami peran yang di jalankan agama di dalam masyarakat.

Dengan cara pandangan Positivistic, tidak dipatuhi oleh pemeluknya. Sebagian besar di dunia dengan adanya peran agama kita dapat berharap suatu etika agama. Kita dapat mengurangi rasa cemas dan takut. Agama juga berfungsi menciptakan norma-norma social yang mempengaruhi ekonomi.

Ajaran agama tersebut menganjurkan agar selalu bekerja keras, tahan cobaan, dan hidup hemat, dan juga selalu berusaha tiada henti dan putus asa.

Ekonomi adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara perorangan atau pribadi , atau kelompok, keluarga, suku bangsa, organisasi, Negara dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas yang di hadapkan pada sumber daya pemuas yang terbatas. “oikonomia “ yang terdiri dari “oikos” berarti rumah tangga dan “nomos” berarti aturan.

Dalam bahasa arab disebut “istishad” yang artinya umat yang pertengahan, atau biasa di artikan menggunakan rezeki atau sumber daya yang ada disekitar kita. Ekonomi juga merupakan usaha untuk mendapatkan dan mengatur harta baik material maupun non material untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik secara individu maupun kolektif yang menyangkut perolehan.

Ekonomi Skolastik atau paham Pemikiran kaum Skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan.

Ekonomi Skolastik juga usaha untuk mendapatkan dan mengatur harta baik material maupun non material untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia baik secara individu maupun kolektif yang menyangkut perolehan pendistribusian maupun penggunaannya.

Menurut J.L Meij mengemukakan bahwa ilmu ekonomi ialah ilmu tentang usaha manusia mencapai kemakmuran karena manusia itu termasuk makhluk ekonomi (Dosen ekonomi.com).

Pandangan Weber tentang hal ini adalah penolakan terhadap tradisi atau perubahan yang cepat dalam metode dan evaluasi terhadap kegiatan ekonomi. tidak akan mungkin terjadi tanpa dorongan moral dan agama. Namun dia juga mengajukan bukti bahwa tetap terjadi perbedaan dalam cara yang di tempuh oleh berbagai kelompok keagamaan untuk ikut ambil bagian dalam kapitalisme yang mapan.

Di Indonesia menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi islam dimulai melalui pola kedua sehingga tidak heran jika pengembangan industry keuangan syariah tumbuh lebih cepat dibandingkan pengkajian teoritis dan konseptual dalam pembentukan system yang lebih komprehensif (kompas.com).
Hubungan agama dengan ekonomi dijadikan kajian dalam upaya mencoba memahami peran yang di jalankan agama. Hubungan agama dengan ekonomi bukanlah hubungan kausalitas melainkan hubungan
timbal balik.
Hubungan agama dan ekonomi memang sangat erat sekali pada agama karena terdapat landasan untuk melakukan ekonomi dengan baik, agama tempat mengantisipasi terjadinya kecurangan di dalam ekonomi yang sangat banyak sekali saat terjadi di dunia yang nyata.


Daftar Pustaka
kompas.com
DosenEkonomi.com





Penulis: Annisa Abdullah (90300118063)
Editor: Amasa

Posting Komentar

0 Komentar