Opini, "Globalisasi: Bagaimana Konsep Dasar Komunis Marx Pada Era ini" Oleh: Reyhan Bashir

Opini, "Globalisasi: Bagaimana Konsep Dasar Komunis Marx Pada Era ini" Oleh: Reyhan Bashir
Era globalisasi adalah era yang sangat cepat. Dilihat dari semua perkembangan maju yang kita rasakan saat ini adalah bukti dari era globalisasi. Perubahan-perubahan yang sangat cepat terjadi pada pertukaran informasi, budaya, dan perdagangan dimana semua bisa di akses di semua platform digital yang mana itu sangat mudah digunakan saat ini.

Peran teknologi sangat mempengaruhi perkembangan manusia dalam segala hal dan juga mempermudah dalam setiap rutinitas yang dijalani tiap harinya.
Istilah 'globalisasi' diambil dari kata Globalize yang merujuk pada kemunculan jaringan sistem sosial dan ekonomi berskala internasional.

Istilah ini pertama kali digunakan sebagai kata benda dalam sebuah tulisan berjudul Towards New Education; kata 'globalisasi' di sini menunjukkan pandangan pengalaman manusia secara menyeluruh di bidang pendidikan.

Globalisasi di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses masuknya ke ruang lingkup dunia.

Globalisasi menurut Giddens adalah suatu proses radikalisasi dan Universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia, yang kemudian berkembang menjadi modernitas global.

Anthony Giddens berpendapat bahwa kebanyakan orang sadar bahwa mereka turut ambil bagian dalam sebuah “dunia yang terus berubah tanpa terkendali” Sejalan dengan Giddens, Drucker menyebutkan globalisasi sebagai “zaman transformasi sosial."

Menurut Drucker, globalisasi adalah sebuah istilah menyeluruh untuk berbagai proses yang berada di jantung ekonomi global, yaitu penyebaran komunikasi global secara instan, pertumbuhan perdagangan internasional yang cepat, dan pasar uang global (pasar perusahaan global).

Selanjutnya, bagaimana sih itu konsep dasar komunis menurut Marx?. Menurut Karl Marx dalam teori sosialisme Marx atau teori komunis ada 3 konsep dasar yaitu:

1. Dialektika
2. Materialisme historis
3. Pertentangan kelas

Maka dari itu penulis akan membahas apakah konsep dasar komunis Marx tersebut berkaitan dengan era globalisai ini.

A. Dialektika
Dialektika atau dialektik berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah. Menurut plato sendiri adalah berargumen secara filosfis yang membahas suatu individu (Socrates dan lainnya), sementara menurut Hegel sendiri adalah berargumen berfokus pada materi yang dibahas di dalamnya.

Pada intinya dialektika menumbuhkan trilogi, yaitu tesis, anti tesis, dan sintesis yang mana dalam dialektik sendiri tidak ada kebenaran absolut tapi yang di dapat yaitu baiknya. Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa dialektika adalah berargumen dengan sebuah kata-kata atau ide sebagai poin utama dalam berargumen dimana ide adalah sebuah ruh yang mengerakkan sebuah pembicaraan.

Menurut Karl Marx sendiri ide pada dialektik adalah sebuah bentuk jasmani yang menurutnya ide subjek independen yang membentuk sebuah objek lainnya. Metode dialektik ini sangat berlawanan langsung dari konsep dialektik sebelumnya.

Karl Marx mengatakan bahwa “ide tidak lain ialah dunia materi yang tercermin dalam pikiran manusia, dan diterjemahkan ke dalam bentuk pemikiran."

Saat ini banyak sekali ide-ide yang mempengaruhi perkembangan pembangunan dunia dan ide-ide tersebut selalu berkembang setiap saat. Manusia akan selalu berpikir untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam hidupnya dan dalam pikiran tersebut selalu ada ide-ide yang terus bertranformasi dalam setiap perubahan di era globalisasi.

Maka dari itu ide adalah ruh untuk sebuah pemikiran dan menjadi poin utama dalam suatu permasalahan, sebuah mobil tidak akan tercipta tanpa ada sebuah ide cemerlang yang mendasarinya. Berarti ide adalah suatu yang tak kasat mata bukan benda yang berwujud.

Menurut penulis dialektik milik Karl Marx tidak berkaitan dalam perkembangan dunia pada era ini.

B. Matrealisme Historis

Matrealisme historis adalah melihat secara perspektif dan teoritis mengenai perkembangan politik, budaya, dan ekonomi dengan melihat kejadian perekonomiannya dalam hal ini Karl Marx melihat bahwa ada dua klaster dalam perkembangan tersebut dimana ada kaum bourjuis dan ada kaum proletar yang saling bertentangan.

Pertentangan inilah yang dilihat oleh Karl Marx adapun unsur-unsur mendasari konsep ini adalah ekonomi dan perubahan kelas sosial.

Artinya, struktur ekonomi sebagai pendorong kemajuan dan peningkatan produksi untuk mencukupi kebutuhan hidup masyarakat, sedangkan perubahan kelas merupakan strategi pendorong demi perubahan masyarakat menuju kualitas produksi yang baik dengan prosedur pergantian sistem masyarakat kapitalis dengan sosialis ke masyarakat komunis.

Di era globalisasi semua berubah akibat cepatnya informasi yang dikirim maupun yang diterima, perubahan pun dilakukan untuk menyempurnakan suatu kegiatan untuk memudahkan dalam kehidupan dan setiap individu maupun kelompok akan melihat dasi semua segi tentang apa yang sangat mempengaruhi perkembangan teknologi dan dilihat dari konsep dasar komunis Marx yang hanya melihat dari segi ekonomi pada sebuah historis dan mendapat sebuah kesimpulan tersebut.

Di era globalisasi ini teori tersebut masih terlihat dan terpakai oleh berbagai individu, mereka melihat sebuah kejadian historis dan menyimpulkan dengan sangat mudah tanpa ada pengertian maupun pengetahuan tentang kejadian tersebut. Dengan kata lain disebut dengan rasisme dan yang lebih parah lagi yaitu xenofobia.

Contoh yang terjadi di Amerika di mana warga nya sangat membenci orang Asia dan bersikap rasis terhadap mereka. Orang rasis tersebut bahkan mengajarkan hal-hal yang bahkan membuat seorang anak kecil takut pada individual tertentu dan ini yang membuat xenofobia muncul.

C. Pertentangan Kelas

Kelas yang dimaksud dalam teori komunisme adalah relasi individu-individu dengan alat produksi. Kelas dibedakan berdasarkan penguasaan alat produksi, yaitu hal-hal yang digunakan untuk memproduksi barang atau lainnya misalnya kekuasaan politik.

Alat produksi berbeda-beda setiap periode masyarakat, contoh: alat produksi masyarakat tribal yaitu tanah, air, sapi serta sarana pertanian dan peternakan; alat produksi periode Romawi yaitu tanah dan budak; alat produksi masyarakat kapitalis yaitu mesin dan pabrik.

Alhasil, terjadi konflik antar kelas yang disebabkan perebutan alat produksi.
Pada periode tribal, konflik terjadi antara orang bebas dengan budak, antara suku kuat dengan suku lemah; sedangkan pada periode feodal, yaitu pertikaian antar sesama bangsawan, penguasa dan budak, petani dan pengrajin.

Pertikaian diibaratkan antara penindas dan yang ditindas berada dalam keadaan berseteru satu sama lainnya, keadaan tersebut memunculkan semangat perlawanan antara dua kubu tersebut secara tertutup maupun terang-terangan.

Adapun konflik antara kedua pihak berakhir dengan rekonstitusi masyarakat atau menghancurkan pihak yang kontra.
Pada saat ini kemampuan anak-anak milenial dalam penguasaan teknologi sangat lah tinggi.

Karena perkembangan teknologi yang semakin maju kita sendiri di paksa untuk mengikuti arus tersebut dan itu baik karena itu dapat membuat kita maju dan berkembang di setiap waktu nya. Dan apa alat produksi di era globalisasi ini menurut mata Karl Marx?

Penulis secara umum melihat bahwa alat yang digunakan adalah gawai (gagdet). Pada era ini semua orang pasti sangat menguasai bagaimana penggunaan gawai ini dan tidak sedikit orang melihat kekayaan seorang individu hanya dilihat dari gawainya. Dan bagaimana konflik yang terjadi?

Menurut penulis konflik-konflik yang terjadi saat ini berpengaruh dari sebuah individu dan sebuah grup ‘terpandang’. Banyak generasi saat ini memuja-muja seseorang dan sangat mengidolakannya dan terkadang banyak sekali ‘perang-perang’ cyber bermunculan akibat idolanya yang diolok-olok.

Konflik ini sering sekali dilihat oleh penulis dan penulis hampir ikut di dalamnya dan penulis berfikir itu sangat seru dalam berdebat dengan oposisi karena ide-ide mereka sangat ekstrem dan juga lucu.
Sekian saja dari penulis tentang keterkaitannya konsep-konsep komunis menurut Karl Marx pada era globalisasi, penulis sangat meminta maaf maaf apabila tulisan ini menyinggung. Karena tulisan murni dari sebuah buah pikiran saja dan juga kejadian yang terjadi dan disimak langsung oleh penulis. 
Mudah-mudahan artikel ini dapat menambah wawasan pembaca dan juga dapat bermanfaat baik pembaca maupun penulis, sekian.






Penulis: Reyhan Bashir (90300118027)
Editor: Rika Arlianti DM

Posting Komentar

0 Komentar