MAKASSAR, SABDATA – Belakangan ini muncul isu wacana pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap sembako dan sekolah yang akhirnya menuai sikap kontra di kalangan masyarakat dan komunitas pelajar.
Termasuk sikap dari ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan (PW IPNU Sulse), Sulkifli Azis. Ia menolak secara tegas atas wacana tersebut yang dinilai tidak sesuai dengan keadaan masyarakat kecil.
Ia pun, berharap kiranya pihak pemerintah beserta dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan evaluasi kembali terkait wacana tersebut secara matang terlebih saat ini masih dalam keadaan Pandemi Covid-19.
"Harapan saya (pada pemerintah dan DPR), tentu bersama-sama mencarikan solusi (evaluasi) yang tepat dan arif bijaksana terkait hal tersebut." tegas Sulkifli pada Jurnalis Sabdata saat terhubung via telepon, Jum'at malam (12/6).
Lanjut, ia secara khusus menyebutkan tawaram solusi terhadap wacana PPN untuk makanan pokok.
"Salah satu solusi yang saya tawarkan untuk sembako ialah membuat kebijakan harga standar sembako disamping (kiranya) PPN ini berlaku. Ini agar para petani bisa mendapatkan penghasilan dengan stabil." lanjutnya.
Sambung, ia pun memberikam tawaran solusi untuk PPN terhadap Sekolah yang menurutnya perlu ada refleksi ulang bagi pemerintah dan pembuat kebijakan DPR.
"Adapun solusi terkait sekolah, kiranya menurut saya perlu ada refleksi kembali terkait metode pembelajaran digital masa Pandemi saat ini. Melihat anak-anak murid (siswa) bila mendapatkan tugas PR itu tidak jarang yang mengerjakan tugas itu adalah orang tua murid itu sendiri sehingga pembelajaran (ilmu) yang didapatkan siswa itu sangat kecil." terangnya pada Sabdata.
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun