Hari demi hari berjalan begitu cepat
Melewati suasana yang tanpa dirinya
Teringat raut wajah yang sudah berkerut
Namun terpancar kelembutan diwajahnya
Hari demi hari berjalan begitu cepat
Teringat perkataan sejuk darinya
Teringat pula saat itu sebuah kasih
Sekepal nasi dari piringnya ke piring anaknya
Hari demi hari kujalani tanpa dirinya
Rasanya berat kupikul beban rindu ini
Terasa kurang tanpa melihatnya disetiap hari
Mengingat wajahnya yang murah senyum
Kasihnya tak satupun yang menandingi
Sayangnya tak seorangpun yang menyaingi
Aku rindu tatapan kasih dan sayangnya
Dirinya adalah surga yang telah pergi
Pergi dan menyisakan sebuah rindu
Kini kumemikul rindu itu yang begitu berat
Hanya bacaan fatihah dan yasin kulantunkan
Sebagai obat rinduku padanya disetiap malam
Note: Melalui sajak ini, saya mengajak kepada pembaca bila berkenan, mari kirimkan pahala bacaan Al-fatihah kepada sosoknya yang telah mendahuluiku. Ilaa hadroti nabi mustafa muhammadin shallallahu alaihi wasallam tsumma khususon ila ruhi Sanawia binti Pane, Al-fatihah....
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun