Sabdata, Bulukumba - Organisasi kepenulisan, Simpul Pena Bulukumba merangkaikan bincang-bincang soal literasi yang bertempat di Rumah Baca Phinisi (Cekkeng Nursery) Rabu, (27/01/2021).
Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan rapat koordinasi oleh anggota atau pengurus dari Simpul Pena Bulukumba, bahas terkait pengurusan internal organisasi. Bincang literasi dan rapat koordinasi pengurus tersebut berlangsung mulai jam 9.50 pagi hingga menjelang waktu Ashar.Pada sesi bincang-bincang seputar literasi. Narasumber, Suparman, S.Pd, M.Pd., menjelaskan bahwa seorang Jurnalis itu perlu bermain pada judul. Sebab pembaca akan mulai tertarik membuka berita yang disajikan ketika judul yang dibuat menarik sedemikian rupa bagi pembaca.
"Hati-hati membuat judul karena judul itu mahkota tulisan", tuturnya saat pemaparan diskusi bincang literasi, siang hari.
Menurutnya seorang jurnalis perlu berhati-hati dengan judul. Sebab judul adalah mahkota sebuah tulisan. Artinya ketika judul tidak menarik maka siap-siap pembaca akan malas untuk membaca sampai tuntas tulisan yang di sajikan oleh Jurnalis.
Disisi lain Narasumber juga menyinggung hal yang harus dilakukan oleh seorang Jurnalis. Ia menjelaskan, Jurnalis mempunyai beban agar sekiranya harus mengimprovisasi keadaan yang pada akhirnya sebagai bahan berita yang nanti diterbitkannya.
"Persoalannya adalah kita harus dituntut untuk mampu mengimprovisasi", lanjut Suparman di sela sesi diskusi.
Suparman menguraikan bahwa pada dasarnya judul merupakan jebakan bagi kita (pembaca). Dengan skill improvisasi yang baik bagi Jurnalis ia mampu membuat judul tulisan yang terkesan menjebak.
"Bagi jurnalis judul itu adalah jebakan, agar sebagai kesan penarik pembaca", Tutupnya.
Ia menjelaskan, seorang Jurnalis harus bisa mengola kata sedemikian rupa hingga menarik untuk dibaca dan mampu mempengaruhi psikologi pembaca.
0 Komentar
Beri komentar masukan/saran yang bersifat membangun