Sisi Lain Tentang Aksi Demo Berujung Ricuh di Bulukumba, ini Kata Bupati

Sisi Lain Tentang Aksi Demo Berujung Ricuh di Bulukumba, ini Kata Bupati

BULUKUMBA, SABDATA – Pasca beberapa hari setelah aksi demo mahasiswa terhadap 100 hari kinerja bupati Bulukumba yang berujung ricuh  tersebut, akhirnya menuai kecaman disatu sisi.

Sikap kontra pun, tidak dapat diingkari dari berbagai kalangan terkhusus kalangan mahasiswa yang menilai bupati Bulukumba bersikap 'berlebihan' menghadapi demo dan sikap 'premanisme' sejumlah anggota satpol pamong praja (PP) pada saat membubarkan peserta aksi tersebut.

Namun, berdasarkan data yang dihimpun Sabdata, disisi lain dari berbagai tanggapan miring kepada pemerintah daerah Bulukumba, akhirnya bupati Bulukumba, A. Utta angkat bicara. Menurutnya ia selalu membuka ruang diskusi untuk adik mahasiswa sehingga ia menjelaskan tidak perlu ada aksi demo untuk dirinya.

"Saya bukan tidak mau di demo tapi tidak perlu demo kalau saya sudah (ada di Bulukumba) dan (saya) selalu terima sendiri adik-adik untuk dialog," (lihat: beritasulsesdotcom, 17/6/21).

Sambung, ia pun menjelaskan kronologi kejadian tentang dirinya yang sempat menendang botol dan akhirnya berujung ricuh.

Baca juga: Viral, Bupati Bulukumba Tendang Ban Saat Aksi Demo, Mahasiswa Kena Mental?

Awalnya ia menuturkan, ia memanggil para pendemo untuk masuk ruangan berdialog secara elegan namun ia menolak dan hendak bakar ban lalu ia pun keluar langsung menemui aksi massa dan menendang botol minyak dalam ban tersebut sebab ia tidak biarkan massa membakar ban.

"Kemarin 3 kali saya panggil (pendemo) masuk untuk dialog tapi (mereka) tidak mau masuk malah mau bakar ban akhirnya saya keluar dan tendang botol minyaknya dan saya tidak biarkan membakar," lanjutnya.

Baca juga: Kader NU Bulukumba Buat Karya Buku, Begini Ceritanya 

Sambung, ia menerangkan, bila ada mahasiswa atau siapa saja, tidak perlu melakukan aksi demo untuk menyampaikan aspirasi rakyat. Cukup beritahu kapan (dan dimana tempat) ia pun bersedia meluangkan waktunya mendengar harapan rakyatnya.

Baca juga: Meski Hobi Rebahan, Abdullah Pemuda Bulukumba Sukses Buat Buku Perdananya

"Sejak awal semua saya sudah sampaikan tidak perlu demo saya. Kapan saja mau dialog saya siapkan waktu tapi kalau demo dan hujat saya, itu tidak saya terima." tutupnya.


Ia mengaku tidak terima dengan aksi demo yang isinya menghujat. ia menjelaskan, bersedia meluangkan waktunya kapanpun untuk mendengar aspirasi rakyat (A).

Posting Komentar

0 Komentar