Opini, "Kapitalisme Solusi atau Masalah?" Oleh: Talhis Alif

Opini, "Kapitalisme Solusi atau Masalah?" Oleh: Talhis Alif
Saya tidak berpikir bahwa kapitalisme adalah solusi atau masalah dalam pertumbuhan ekonomi ataupun menciptakan kesejahteraan masyarakat, melainkan sistem kapitalisme tergantung dari siapa yang menjalankan sistem tersebut. Terkadang kapitalisme menjadi solusi untuk mereka namun kadang juga kapitalisme dianggap masalah.

Jika kita telusuri kembali melalui sejarah, bentuk awal pedagang kapitalisme dipraktikkan di Eropa Barat selama Abad Pertengahan. Pedagang di Amsterdam dan London menciptakan sewaan saham gabungan perusahaan yang menjalankan perniagaan dan perdagangan. Sebagian besar sejarawan dari lima ratus tahun terakhir prihatin dengan perkembangan kapitalisme dalam berbagai bentuknya.
Menurut saya setelah melihat sejarah bahwa kapitalisme saat ini menjadi masalah bagi mereka yang tidak memiliki modal karena tidak dapat bersaing. Sehingga mereka yang tidak memiliki modal akan menjadi budak atau pengangguran, namun menjadi solusi bagi mereka yang memiliki modal karena dapat memperkaya diri sendiri.

Dengan kata lain, kapitalisme dapat membentuk kelas-kelas sosial. Inilah mengapa saya tidak dapat berpikir bahwa kapitalisme itu solusi atau masalah.

Masyarakat kapitalis tidak memberi tempat aman terhadap kecenderungan menuju penghancuran diri sendiri. Karena menurut mereka dari sosialis percaya bahwa tatanan kapitalis mengumpulkan kekuatan dan membentengi dirinya sendiri seiring berjalannya waktu, sehingga tidak masuk akal untuk berharap terhadap perpecahannya.

Jadi memang kapitalis ini telah melindungi diri dari penghancuran melalui sistem kapitalisme itu sendiri dan mungkin kapitalisme akan selalu ada. Namun, akankah kapitalisme bertahan?

Sampai sekitar 40 tahun yang lalu, banyak ekonom selain Marx percaya bahwa proses kapitalis cenderung untuk mengubah kaum kaya menjadi makin kaya dan kaum miskin semakin miskin, setidaknya secara relatif.

Dalam hal tujuan statistik bahwa struktur piramida pendapatan, dinyatakan dalam bentuk uang. Itulah mengapa saat ini banyak terjadi ketimpangan, ada yang sangat kaya dan ada yang sangat miskin dan itu saling berdampingan di masyarakat.

Di Indonesia, menurut Forbes, kekayaan miliuner tetap meningkat per Desember 2020 dibanding Desember 2019. Hartono Bersaudara, misalnya, kekayaannya bertambah dari 37,7 miliar dolar AS ke 38,8 miliar dolar AS.

Sementara Keluarga Widjaja di urutan kedua hartanya naik dari 9,6 miliar dolar AS ke 11,9 miliar dolar AS. Di sisi lain, BPS mencatat rata-rata upah gaji/buruh/karyawan per Agustus 2020 saja sudah turun 5,2% dari Rp 2,89 juta ke Rp 2,76 juta.

Data BPS juga menunjukkan dalam lima tahun terakhir 20% penduduk teratas menguasai lebih dari 45% total pengeluaran nasional. Sementara 40% penduduk miskin konsisten menguasai hanya sekitar 17%.

Maret 2020 kemiskinan sudah bertambah dari 9,22% menjadi 9,78%. Kemiskinan tentu akan semakin menjadi bila memperhitungkan dampak dari lonjakan pengangguran dari 7,1 juta ke 9,77 juta per Agustus 2020, kemudian penurunan pendapatan pekerja di Indonesia sebanyak 5,2%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa orang kaya semakin kaya dan miskin makin miskin. Singkatnya, ketimpangan makin melebar.

Ini tidak lain dampak dari kapitalisme itu sendiri. Di mana kelas atas akan mencari cara untuk menambah pendapatan atau aset karena mereka punya uang. Bahkan tidak ragu untuk melakukan perampasan ataupun eksploitasi alam yang merusak lingkungan.

Namun, kelas bawah tidak bisa melakukan apa-apa karena tidak memiliki uang. Banyak yang berprinsip bahwa segalanya butuh uang, siapa yang memiliki banyak uang maka akan menguasai dunia.

Berdasarkan dari Dana Moneter Internasional bahwa sistem ekonomi kapitalis adalah sistem di mana pelaku usaha swasta memiliki dan mengendalikan properti sesuai dengan kepentingan mereka. Sementara permintaan dan penawaran berjalan secara bebas dalam menetapkan harga pasar, sehingga peran negara sangat terbatas.

Faktor penting dari sistem ekonomi kapitalis adalah motif keuntungan sesuai dengan teori Adam Smith. Dalam ekonomi kapitalis, aset modal seperti pabrik, tambang, dan jalur distribusi, dapat dimiliki dan dikendalikan secara pribadi. Tenaga kerja dibeli dengan upah uang, keuntungan modal diperoleh pemilik swasta, dan harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

Keuntungan kapitalisme adalah pemanfaatan sumber daya yang efisien dan efektif. Ini karena arti kapitalis adalah semata mengejar keuntungan. Teori kapitalis adalah dengan sumber daya yang minim, bisa menghasilkan keuntungan maksimal.

Kapitalisme juga menciptakan banyak inovasi. Demi keuntungan, produsen barang akan berinovasi agar produk berkualitas dan banyak dicari pembeli dengan harga yang bersaing.
Sementara kekurangan dari sistem ekonomi kapitalis adalah persaingan bebas yang tak bisa dihindari, di mana pemain kecil seringkali sulit bersaing dengan pemain besar yang bermodal besar. Dalam persaingan mengarah pasar yang tidak sehat dalam ekonomi kapitalis, seringkali menciptakan iklim monopoli pasar.

Berorientasi keuntungan besar, timbul masalah lain seperti upah rendah pekerja. Dampak buruk kapitalisme lainnya yakni ancaman kelestarian lingkungan.

Sistem kapitalis adalah orientasi kentungan, karena pemilik modal mengejar keuntungan, maka eksploitasi alam besar-besaran seringkali dilakukan.

Kembali ke tema, apakah kapitalis merupakan solusi atau masalah? Menurut saya dari penjelasan di atas, bisa dikatakan 60% masalah dan 40% solusi. Mengapa? Karena banyaknya ketimpangan di masyarakat saat ini mengakibatkan hanya sebagian yang merasakan hasil produksi alam.

Dominan masyarakat miskin dari pada yang kaya. Ini membuktikan bahwa kapitalisme memiliki dampak negatif berupa masalah untuk sebagian masyarakat.


Sejatinya, sistem kapitalisme bisa menjadi solusi yang baik terhadap kesejahteraan masyarakat apabila sistem ini digunakan oleh orang yang tepat tanpa adanya keserakahan dalam memproduksi hasil alam.


Kemudian adanya kebijakan tentang pembatasan sistem kapitalis itu sendiri dan pengolahan hasil alam yang digunakan untuk semua masyarakat.
Serta peran pemerintah dalam memberikan kerja sama antara kelas atas dan kelas bawah untuk mengelola produksi alam secara tepat dan bijak tanpa adanya penindasan antar kelas. Jika hal demikian diterapkan, maka akan melahirkan kesejahteraan masyarakat.




Daftar Pustaka
       https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sejarah_kapitalisme
       https://amp.kompas.com/money/read/2021/07/23/095251026/arti-kapitalis-dan-kapitalisme-definisi-sistem-ekonomi-dan-contoh
       https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/07/15/1843/persentase-penduduk-miskin-maret-2021-turun-menjadi-10-14-persen.html
A. Schumpter joseph. (2003). Capitalism, socialism, & democracy. Pustaka pelajar.






Penulis: Talhis Alif (90300118099)
Editor: Rika Arlianti DM

Posting Komentar

0 Komentar